Minggu, 31 Maret 2013

RESENSI NOVEL DALAM MIHRAB CINTA



Identitas Buku

Judul Buku : Dalam Mihrab Cinta
Nama pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Ihwah Publishing
Kota Terbit : Jakarta Selatan
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : vi + 270 halaman
ISBN : 978-602-98221-4-4
Sinopsis
Syamsul si tokoh utama ialah seorang yang sangat senang dengan tantangan. Sifat itu mendorong ia melanjutkan studi ke pondok pesantren setelah dua tahun lulus SMA. Ia merasa tertantang dengan cerita seorang seniman bahwa belajar di pondok sangat sulit. Syamsul memutuskan masuk ke pondok Al-Huda yang kemudian ia ketahui pondok itu milik ayah seorang gadis yang telah ia tolong di kereta sebelumnya. Gadis yang menyantri di Pekalongan itu bernama Zizi.Syamsul sangat rajin belajar di pondok sehingga ia bisa menyelesaikan tingkatan-tingkatan dalam pondok lebih cepat. Karena hal itu, Zizi menjadi simpati kepada Syamsul. Melihat sikap Zizi, Burhan yang menaruh perasaan kepada Zizi merasa cemburu. Muncul niat jahatnya untuk menjebak Syamsul, seolah-olah Syamsul adalah pencuri. Akhirnya Syamsul diadili secara masal oleh seluruh santri dan ustadz dengan tuduhan mencuri. Ia dikurung dalam suatu tempat dan tidak kuasa untuk membela diri atas fitnah yang ditudingkan Burhan kepadanya. Berita ini pun sampai pada keluarga Syamsul. Syamsul dikeluarkan secara tidak hormat dari pesantren. Ayahnya sangat marah, Syamsul dihajar oleh kakak- kakaknya. Hanya Ibu dan Nadia, adik perempuanya yang percaya.
Tidak tahan dengan sikap keluarganya, Syasul memutuskan untuk pergi dari rumah. Zizi yang pernah menaruh rasa simpati kepada Syasul sering mengunjungi rumah Syamsul. Suatu hari Syamsul ditangkap polisi karena tuduhan mencopet. Berita ini sampai kepada orang tuanya. Di penjara Syamsul mendapatkan banyak hal. Adik Syamsul yang tidak percaya mendatangi kantor polisi yang diberitakan sebagai tempat Syamsul ditahan. Melihat Syamsul mendekam di penjara Nadia sangat tidak percaya. Syamsul meminta Nadia untuk membebaskannya. Syamsul kemudian bebas. Keika di bus Syamsul kabur. Adiknya tidak kusa mencegah.
Syamsul yang tak membawa bekal apa- apa tinggal di sebuah masjid di Jakarta. Ia merawat masjid tersebut dengan baik. Ironisnya, ia malah semakin sering mencopet dan hasil copetannya sebagian dimasukkan di kotak amal masjid. Setiap kali mencopet selalu ia catat siapa saja korban- korbannya, karena ia berniat suatu saat ia akan mengembalikannya.
Suatu hari Syamsul mencopet dompet seorang gadis cantik yang dia ketahui namanya adalah Silvie. Ia sangat terkejut ketika mendapati foto Silvie bersama Burhan, seorang yang telah membuat hidupnya hancur. Ia kemudian mencari rumah Silvie. Di saat pencariannya, ia justru diminta menjadi guru ngaji pribadi seorang anak yang bernama Della, di situ pula lah dia menemukan Silvie yang kebetulan adalah guru les pribadi Della.
Tujuan utama Syamsul datang ke situ adalah untuk mencari Silvie dan membongkar semua kebejatan Burhan. Maka ketika kesempatan itu ada Syamsul langsung mengatakan semuanya kepada Silvie tentang Burhan yang telah membuat Syamsul dipenjara dan kejahatan- kejahatan lainnya. Bahkan tentang dirinya yang pernah menjadi pencopet. Mendengar cerita itu Silvie sangat terkejut. Ia sulit untuk mempercayai semanya. Ia beranjak meninggalkan Syamsul.
Perasaan simpati Silvie pada Syamsul menjadi kabur, galau. Namun perasaan simpati yang berubah menjadi cinta itu tidak dapat dibohongi lagi. Terlebih lagi kedua orang tuanya juga mendukung. Silvie membatalkan pertunanganya dengan Burhan dan orang tuanya justru melamar Syamsul untuk putri semata wayangnya. Syamsul yang waktu itu sudah menjadi mubaligh muda yang terkenal minta pertimbangan kepada sang bunda dan minta petunjuk kepada Alloh melalui sholat istikharoh. Kemudian Syamsul mengiyakan lamaran Silvie. Mereka berdua akan segera menikah. Naas, tepat satu minggu sebelum pernikahan keduanya, Silvie mengalami kecelakaan dan meninggal seketika. Syamsul sangat terpukul atas kejadian yang menimpanya. Ia tidk mau makan, minum, bahkan berhenti berdakwah. Setelah cukupa Syamsul melakukan itu ibunya semakin tidak tega dan meminta Zizi untuk menghibur putrinya. Cukup lama Zizi memendam rasa cintanya, dan itu buah dari kesabarannya. Akhirnya kakak zizi yang juga kyai di pondok tempat Syamsul mengaji dulu meminta Syamsul untuk mengajar di pesantren sekaligus menjadi pendamping Zizi. Setelah melakukan sholat istikharoh untuk meminta petunju, Syamsul dan Zizi sah menjadi suami isteri.
3. Komentar
Novel tersebut menceritakn bahwa lingkunga mempunyai pengaruh besar untuk membentuk diri seseorang. Pada mulanya tokoh utama hanya difitnah maling oleh rekan belajarnya, kemudian lingkungan mengiyakan hal tersebut, bahkan keluarga yang ia andalkan pun ikut mempercayai fitnah itu. Tokoh utama merasa tidak tahan, kabur dari rumah, dan akhirnya ia menjadi copet sungguhan sampai pernah mendekam di penjara. Namun, ketika lingkungan menganggap di adalah seorang ustad semenjak menjadi guru mengaji seorang anak kecil, maka jadilah ia seorang ustad, bahkan tenar sampai masuk pada program religi sebuah stasiun televisi. Jadi, lingkungan mempunyai peran penting dalam membentuk diri seseorang.
1. Identitas Buku :
Judul buku        : Dalam Mihrab Cinta
Pengarang        : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit         : Republika Basmala
Tebal buku+Cover     : 110 halaman
Tahun terbit        : Juni 2007
Desain Cover        : Abdul Basith El Qudsy
Penerjemah        : Ummu Ahmad Amin Ababil
Editor     : Anif Sirsaeba, MBQ
Ukuran Buku     : 20,5 x 13,5 cm
Tujuan Resensator :
Untuk memperoleh informasi dan menjabarkan cerita-cerita yang berasal dari pengarang dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan dan juga untuk mengetahui seberapa besar perjuangan seseorang yang berusaha mendapatkan cinta sejati.
3. Unsur Intrinsik :
Alur : Maju
Tema : Perjuangan hidup
Penokohan :
1.    Zahrana : Cerdas, Baik hati, Tidak Sombong, Sabar, Suka Menolong, Ramah
2.    Hasan : Cerdas, Lemah lembut, Baik, Sabar
3.    Bu Merlin : Pemarah, Egois,
4.    Pak Karman : Sombong, Cerdas, Individual
5.    Pak Darmanto : Baik hati, Lemah lembut
6.    Bu Zul : Ramah, Baik, Sabar
7.    Ibu Zahrana : Baik, Sabar, Ramah
8.    Ayah Zahrana : Baik, Sabar, Ramah
Sudut Pandang : Orang ketiga Pelaku Utama
Latar : Dirumah Zahrana, Di Universitas, Di warung
Amanat : Seseorang harus dapat mengambil keputusan yang tegas, lugas dan dapat bermanfaat untuk hidupnya ke depan, karena roda kehidupan terus berputar dan mengubah semua nasib seseorang yang tidak akan diketahuinya kedepan.
Manfaat :
1.    Memberikan berbagai informasi tentang perkembangan Islam
2.    Mengajak para pembaca untuk dapat mengambil keputusan baik
3.    Selalu mensyukuri akan karunia dari Allah
4.    Agar dapat selalu berfikir positif terhadap semua orang
Unsur Ekstrinsik :
·    Alasan Pengarang Buku :
Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengetahui seberapa besar seseorang yang ingin mendapatkan cinta sejati dan selalu berpegang teguh terhadap ajaran Islam, serta selalu bersabar untuk menanti jodoh yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
·    Tentang Penulis :
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Adalah Sarjana Al Azhar University Cairo. Founder Dan Pengasuh Utama Pesantren Karya Dan Wirausaha BASMALA INDONESIA, Yang Berkedudukan Di Semarang, Jawa Tengah. La Dikenal Secara Nasional Sebagai Dai, Novelis, Dan Penyair.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
- Kelebihan :
Mencontohkan hal-hal yang positif dan sesuai dengan kaidah Islam
Mengajak para pembaca untuk sadar dan dapat menjalankan syariat Islam dengan benar
Selalu berfikiran positif
Alur cerita yang jelas dan runtut
Mencontohkan betapa pentingnya hidup dengan kesabaran
Ilustrasi yang disajikan sangat jelas
Lokasi / Latar dalam cerita jelas
- Kekurangan :
Pengarang tidak menceritakan awal mula kehidupan tokoh utamanya
Kurangnya penjelasan cerita tokoh utamanya
5. Penutup
Kita sebagai umat Islam wajib menjalankan semua syariat Islam yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW walaupun dalam kondisi apapun kita sekarang, hendaknya kita mensyukuri apa yang telah Allah berikan karena semua yang Allah berikan ada hikmahnya serta ada banyak manfaat yang dapat kita petik untuk dijadikan pedoman hidup kedepan.
Buku ini layak untuk kita pelajari dan kita anut karena isinya mengajak para pembaca untuk selalu menuju jalan yang benar dan senantiasa bersabar.
Habiburrahman El Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 36 tahun) adalah Novelis No. 1 Indonesia (dinobatkan oleh INSANI UNIVERSITAS DIPONEGORO (UNDIP) Semarang). Selain novelis, sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini juga dikenal sebagai sutradara, dai, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, Taiwan dan Australia. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Di antara karya-karyanya yang telah beredar di pasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) Dalam Mihrab Cinta (2007), Bumi Cinta, (2010) dan The Romance. Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.

Pendidikan

Memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 ia merantau ke kota budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta, lulus pada tahun 1995. Setelah itu melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.

Prestasi

Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa di SLTA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994). Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi relijius tingkat SLTA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng dan DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Jogjakarta (1994). Pernah mengudara di radio JPI Surakarta selama satu tahun (1994-1995) mengisi acara Syharil Quran Setiap Jumat pagi. Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan, Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja. Beberapa penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain, Pena Award 2005, The Most Favorite Book and Writer 2005 dan IBF Award 2006.

Dari novelnya yang berjudul "Ayat-ayat Cinta" dia sudah memperoleh royalti lebih dari 1,5 Milyar, sedangkan dari buku-bukunya yang lain tidak kurang ratusan juta sudah dia kantongi. Karya-karyanya

Selama di Kairo

Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul 'Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudul Membaca Insanniyah al Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Kairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua TIM Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Kairo)
Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah Ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), dan Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004).


Mengenal Tampilan Turbo Pascal




 
Bab 1 Mengenal Tampilan Turbo Pascal
PENDAHULUAN

Menu Turbo Pascal
Turbo Pascal memiliki 7 buah menu utama yang terdiri dari : File, Edit, Run, Compile, Options, Debug, dan Break / Watch. Untuk memilih salah satu dari menu itu anda bisa menekan tombol Alt + F (untuk memanggil menu file), atau menekan Alt + [huruf pertama dari menu].
Jika anda ingin kembali ke menu utama anda bisa saja menekan tombol F10, untuk pindah dari menu satu ke menu yang lain anda juga bisa menekan panah kanan atau panah kiri. Contohnya ketika anda berada di menu File maka untuk pindah ke menu Compile anda cukup menggunakan tombol panah kanan atau panah kiri , dan anda juga bisa langsung menekan huruf C. Untuk menutup menu anda bisa menggunakan tombol Esc. Sebetulnya akan lebh mudah jika memanggil sebuah menu dengan menggunakan hotkey, table dibawah ini adalah hotkey yang digunakan dalam turbo pascal :
Kunci
Fungsi
Ekivalen menu
F1
Mengaktifkan jendela pertolongan.
File / Save
F2
Menyimpan berkas yang ada pada editor.
File / Load
F3
Memanggil program kedalam editor.
Run / Go to cursor
F4
Mengeksekusi program sampai posisi kursor.
Run / Trace into
F5
Memperbesar atau memperkecil jendela yang aktif.
Compile / Make
F6
Mengganti jendela yang aktif.
File / Pick
F7
Melacak kedalam subrutin.
File / user screen
F8
Melompati pemanggil subrutin.
Compile
F9
Mengaktifkan perintah ‘Make’
Run / Program reset
F10
Berpindah dari menu-menu ke jendela yang aktif.

Alt + F1
Memanggil jendela pertolongan yang terakhir dibaca.

Alt + F3
Memilih berkas untuk dimuat.

Alt + F5
Memperlihatkan hasil eksekusi.

Alt + F6
Mengganti isi jendela yang aktif.

Alt + F9
Mengkompilasi program.

Alt + B
Mengaktifkan menu Break / Watch.

Alt + C
Mengaktifkan menu compile.

Alt + D
Mengaktifkan menu debug.

Alt + E
Mengaktifkan editor.

Alt + F
Mengakaktifkan menu file.

Alt + O
Mengaktifkan menu option.

Alt + R
Mengaktifkan menu run.

Alt + X
Keluar dari Turbo Pascal dan kembali ke DOS.

Ctrl + F1
Menampilkan menu pertolongan bahasa.

Ctrl + F2
Menghentikan pembetulan.

Ctrl + F3
Menampilkan isi tumpukan.
Debug / Call Stack
Ctrl + F4
Melakukan penghitungan atau mengubah nilai peubah..
Debug / Evaluate
Ctrl + F7
Menambahkan ungkapan pada jendela watch. .
B / Add Watch
Ctrl + F8
Toggles Breakpoint..
B / Toggle breakpoint
Ctrl + F9
Menjalankan program..
Run / Run
Ctrl + F10
Menampilkan versi layar monitor.



Nah, itu tadi adalah beberapa hotkey yang ada pada Turbo Pascal, sekarang kita langsung aja yah mempelajari menu di Turbo Pascal ini.

1. Menu File : Didalam menu File banyak submenu yang bisa dipilih misalkan saja perintah Load / F3 yang berfungsi untuk memanggil berkas yang sudah tersimpan, dan banyak lainnya.
2. Submenu Load : Pilihan ini digunakan untuk memanggil program dari suatu folder atau directory ke dalam editor. Didalam submenu ini anda juga bisa memilih submenu yang lain dengan hanya menekan tombol huruf depan dari submenu yang dituju, contohnya anda mau ke submenu New, maka anda tinggal menekan huruf N.
3. Submenu Pick : Pilihan yang satu ini digunakan untuk mengambil salah satu dari beberapa buah program yang sebelumnya telah dimuat ke dalam jendela Edit. Hal ini ditujukan agar kita tidak perlu repot-repot lagi mencarinya di submenu load.
4. Submenu New :Program yang ada di editor akan dihapus dan program yang akan anda tulis dianggap sebagai program yang baru dengan nama NONAME.PAS, nama ini bisa anda rubah ketika anda mau menyimpannya.
5. Submenu Save [F2] : Pilihan ini digunakan untuk menyimpan suatu program yang sudah di edit ke dalam cakram atau folder, jika nama program itu masih NONAME.PAS maka Turbo Pascal akan menanyakan pada anda, nama apa yang akan anda berikan pada program yang akan disimpan tersebut. Atau anda juga bisa menekan tombol F2.
6. Submenu Write to : pilihan ini digunakan untuk menggantikan program lama dengan program yang baru (istilah kerennya Overwrite…☺). Jika nama program anda sudah ada pada cakram atau folder maka ada verifikasi dari Turbo Pascal untuk penggantian nama.
7. Submenu Directory : pilihan ini digunakan untuk menampilkan direktori dan nama-nama file yang anda inginkan. Anda juga bisa menggunakan pilihan Load.
8. Submenu Change Dir : Pilihan yang satu ini digunakan untuk menampilkan direktori yang sedang digunakan dan juga bisa digunakan untuk mengganti nama direktori yang baru.
9. Submenu OS shell : Perintah ini digunakan bagi anda yang ingin ke tampilan DOS tetapi tanpa mematikan Turbo Pascalnya, untuk kembali lagi ke Turbo Pascal, anda tinggal mengetikan “exit”, tetapi biasanya ketika anda sedang membuat suatu program atau mengedit suatu program perintah ini tidak dapat dijalankan karena kurangnya kapasitas memory.
10. Submenu Quit [Alt + x] : Dari namanya sudah jelas, perintah ini digunakan untuk keluar dari Turbo Pascal dan kembali ke prompt DOS.

11. Menu Edit : Perintah edit ini digunakan untuk mengaktifkan editor Turbo Pascal.
12. Menu Run [Ctrl + F9] : Perintah ini digunakan untuk mengeksekusi program yang sudah anda buat. Anda juga bisa menekan Ctrl + F9 untuk mengeksekusi program anda.
13. Submenu Program Reset [Ctrl + F2] : Pilihan ini digunakan untuk memberitahukan Turbo Pascal bahwa anda selesai dengan pembetulan-pembetulan dan menginisialisasi debugger untuk operasi yang lain. Pilihan ini sekaligus membebaskan pengingat yang telah dialokasikan dan menutup semua berkas, tetapi tidak merubah nilai-nilai perubah. Pilihan ini sangat berguna jika anda ingin menjalankan pilihan File / OS shell.
14. Submenu Go to Cursor [F4] : Pilihan ini digunakan untuk memulai / melanjutkan eksekusi program dimulai dari posisi saat eksekusi dimulai sampai tempat kursor berada. Jika kursor berada pada statement yang bersifat executable, seperti spasi atau baris komentar, maka eksekusi akan dilanjutkan sampai statement yang bersifat executable.
15. Submenu Trace Into [F7] :Perintah ini digunakan untuk mengeksekusi baris berikutnya, jika ada pemanggilan ke suatu subrutin, maka pelacakan akan dimulai dari statement pertama dari subrutin tersebut. Sekaligus juga akan memuat berkas-berkas atau unit Include jika dimungkinkan.
16. Submenu Step Over : Step over ini memiliki cara kerja yang hampir sama dengan Trace Into, hanya saja jika statement adalah sebuah prosedur atau fungsi, maka keseluruhan subrutin akan dikerjakan sekaligus dan debugger akan berhenti pada statement sesudah pemanggilan ke subrutin.
17. Submenu User screen [Alt + F5] : Pada umumnya perintah ini digunakan untuk melihat hasil dari program yang telah compile dan kita run. Pada tampilan ini IDE [Integrated Debugger Environment] berpindah-pindah pada saat anda menjalankan dan mendebug program. Perintah ini juga digunakan oleh File / OS shell.

Tampilan User Screen

18. Menu Compile [Alt + F9] : Perintah ini digunakan untuk mengkompile program atau bisa juga kita bilang kalau program yang telah kita buat tadi dengan bahasa pascal di terjemahkan kedalam bahasa komputer agar si komputer ini mengerti apa-apa saja perintah kita.
19. Submenu Make : Pilihan ini digunakan untuk mengaktifkan perintah make, jika file yang primer telah diberi nama, maka file ini akan dikompilasi, jika tidak maka file yang terakhir yang sedang dimuat di editor akan dikompilasi.. Pilihan ini sangat berguna jika terdapat beberapa program yang secara fisik terpisah tetapi secara logikanya merupakan suatu kesatuan.
20. Submenu Build : Perintah ini mirip dengan perintah make, hanya saja perintah build ini sifatnya bebas, sedangkan perintah make hanya akan mengkompilasi file-file selain file yang digunakan.
21. Submenu Destination [Memory] : Perintah ini secara umumnya hanya berfungsi untuk memilih apakah hasil kompilasi akan disimpan dalam cakram atau folder sebagai file yang bertipe .EXE atau hanya di pengingat utama yang akan hilang pada saat anda keluar dari Turbo Pascal.
22. Submenu Find Error : Dari namanya anda pasti sudah tahu, yah perintah ini digunakan untuk menentukan lokasi kesalahan pada saat program dijalankan [run time error]. Lokasi kesalahan dinyatakan dengan format seg:off, misalnya 2BE0:FFD4. jika anda kembali ke IDE, turbo pascal akan menempatkan kursor pada baris dimana terjadi kesalahan. Jika anda terlanjur memindahkan kursor sembarangan maka anda bisa memindahkan kembali kursor ke tempat kesalahan dengan menekan Ctrl + Q + W.
23. Submenu Primary File : Perintah ini digunakan untuk menyatakan bahwa file .PAS akan dikompilasi pada saat make [F9] atau build [Alt + C + B] diaktifkan.
24. Submenu Get info : Tidak salah lagi, perintah ini digunakan untuk menampilkan jendela informasi dari program .PAS yang sedang anda gunakan, termasuk ukuran kode sumber [dalam sumber dan baris], ukuran file .EXE atau .TPU dalam byte dan data
25. Menu Options : Pilihan pada menu yang satu ini berfungsi mengkonfigurasi untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas-fasilitas pada turbo pascal.
26. Submenu Compiler : Pilihan ini didalamnya pun masih banyak perintah yang lainnya seperti pengecekan batas, pengecekan tumpukan dll, seperti yang anda lihat pada gambar di atas. contohnya pengecekan batas [Range checking] adalah sama dengan {$R}. sekarang saya akan coba jelaskan satu persatu agar lebih jelas dari masing-masing penggunaan ini.
27. Range checking [Off]: Perintah ini digunakan untuk menghidupkan atau mematikan pengecekan batas. Jika dihidupkan, kompiler akan membangkitkan kode yang akan mencek batas index pada array dan string dan juga nilai yang dihasilkan dalam suatu statement pemberian. Pilihan ini sama dengan petunjuk kompiler {$R}.
28. Stack checking [On]: Digunakan untuk menghidupkan atau mematikan pengecekan kesalahan operasi I/O. Jika dihidupkan pada saat terjadi kesalahan operasi I/O proses akan langsung dihentikan. Jika dimatikan, kode kesalahan akan tersimpan dalam fungsi IO Result. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$I}.
29. Force far calls [Off]: Digunakan untuk memilih model pemanggilan terhadap prosedur atau fungsi yang telah dikompilasi. Model pemanggilan bisa secara far atau near. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$F}.
30. Allign Data [Word] : Digunakan untuk mengatur cara penyimpanan perubah dan konstanta bertipe dari byte ke word atau sebaliknya. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$A}.
31. Overlay Allowed [Off] : Mengaktifkan atau menonaktifkan pembakitan kode Overlay. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$O}.
32. Var string checking [Strict] : Digunakan untuk mengendalikan cara pengecekan data string yang digunakan sebagai parameter berubah. Pilihan sama dengan penunjuk kompiler {$V}.
33. Boolean Evaluation [Short Circuit] : Digunakan untuk memilih pembangkitan kode pada saat operasi logika [operasi Boolean] dijalankan. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$B}.
34. Numeric Processing [Software] : Digunakan untuk memilih pembangkitn kode operasi titik mengambang [floating point] yang didukung oleh Turbo Pascal. Pilihan ini juga sama dengan penunjuk kompiler {$N}
35. Emulation [On] : Mengaktifkan atau menonaktifkan linking dengan run – time yang mengemulasikan ke prosessor numeric 8087. pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$E}
36. Debug Information [On] : Digunakan untuk membangkitkan atau tidak membangkitkan informasi pada saat didalam program terjadi kesalahan. Pilihan ini sama dengan penunjuk kompiler {$D}.
37. Local Symbol [On] : Digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan symbol informasi local.
38. Conditional defines: Digunakan untuk menyatakan penunjuk kompiler berkondisi.
39. Memory sizes: Digunakan untuk mengkonfigurasi peta pengingat. Dengan penunjuk kompiler{$M}.
40. Stack Size: ukuran segmen tumpukan maksimum 64 K dengan standart 16 K.
41. Low Heap limit: ukuran heap minimum standart adalah 0 K.
42. High Heap limit: ukuran heap maksimum adalah 655360 byte.
43. Submenu Linker Pilihan ini digunakan untuk mengatur konfigurasi built in linker.
44. Map File [Off] : Menentukan berapa banyak informasi dalam berkas peta map yang akan dihasilkan. Berkas peta akan ditempatkan dalam direktori .EXE dengan akhiran .MAP
45. Segment : Informasi segment [Nama, Ukuran, Awal dan Akhir segment dan kelasnya].
46. Public : Informasi segment, semua nama-nama symbol dan alamatnya dan titik masukkan program.
47. Detailed : segement, informasi symbol dan titik masukkan program dan nomor barisnya dan tabel-tabel modul.
48. Submenu Environment Pilihan ini digunakan untuk memberitahukan Turbo Pascal dimana bisa ditemukan berkas yang akan dikompilasi, di link dengan dilengkapi dengan menu-menu pertolongan.
49. Config Auto Save [Off] : Digunakan untuk mencegah kehilangan setting komfigurasi yang telah anda lakukan.
50. Edit Auto Save [Off] : Digunakan untuk mencegah kehilangan berkas yang disebabkan oleh penyimpanan otomatis pada saat anda menggunakan Run / Step Over atau Run / Run.
51. Backup Files [On] : Secara standard, turbo pascal akan membangkitkan berkas backup pada saat anda menyimpan berkas. Yang biasa kita lihat dengan .BAK
52. Tab Size [2] : Digunakan untuk mengatur ukuran Tab pada editor. Ukuran yang diperbolehkan adalah 2 sampai 16 dengan defaultnya 8.
53. Zoom Windows [Off] : Jika di On kan maka, Jendela Edit, Watch, dan Output akan diperluas sampai satu layar penuh.
54. Screen Size [25 line] : Digunakan untuk memilih ukuran layar. Dengan standard 25 baris, 43 baris [EGA] atau 50 baris [VGA]. Pilihan ini hanya bisa diaktifkan jika perangkat kerasnya mendukung.
55. Submenu Directories : Pilihan menu ini digunakan untuk menunjukkan kepada Turbo Pascal lokasi setiap direktori yang diperlukan.
56. Turbo directory : Digunakan untuk menemukan berkas konfigurasi [.TP] dan berkas pertolongan [Turbo.HLP].
57. EXE & TPU directory : Digunakan untuk menyimpan berkas .EXE dan .TPU.
58. Include Directories : Digunakan untuk menentukan direktori yang berisi Include File.
59. Unit Directories : Digunakan untuk memberitahu TP dimana berkas-berkas unit berada.
60. Object Directories : Digunakan untuk menentukan direktori yang berisi berkas [.OBJ].
61. Pick file name : Digunakan untuk menentukan nama dan lokasi pick file.
62. Current pick file : Digunakan untuk menunjukkan nama dan lokasi pick file, jika ada.
63. Submenu Parameters : Digunakan untuk memberikan parameter baris perintah [Command Line parameters] pada program-program yang akan dijalankan.
64. Submenu Save Option : Digunakan untuk menyimpan semua pengaturan dalam menu Compiler, Environment, dan Directories dalam berkas konfigurasi [standardnya adalah TURBO.TP]
65. Submenu Retrieve Options :Digunakan untuk memuat berkas konfigurasi yang sebelumnya disimpan dengan pilihan save.
66. Menu Debug : Pilihan-pilihan yang ada dalam menu ini terutama digunakan untuk melacak nilai-nilai perubah, mencari letak suatu fungsi atau prosedur dan lain-lain.
67. Submenu Evaluate [Ctrl + F4] : Dengan pilihan ini anda akan dibawa ke suatu jendela dengan 3 kotak yang memungkinkan anda untuk menuliskan sembarang nama perubah / ungkapan, menunjukan nilai perubah / ungkapan saat itu an memungkinkan anda untuk memberikan nilai yang baru untuk sembarang perubah.
68. Submenu Call Stack [Ctrl + F3] : Pada saat anda melakukan debugging, suatu jendela yang menunjukan daftar pemanggil prosedur dan fungsi akan terlihat.
69. Submenu Find Procedure : Memungkinkan anda untuk menuliskan nama prosedur dan fungsi dan kemudian mencari dalam program yang sedang anda aktifkan.
70. Submenu Integrated Debugging [On] Jika dipilih On, debugging dilakukan menggunakan IDE.
71. Submenu Stand Alone Debugging [Off] Jika diset Off, dan compile / destination dipilih ke Disk debug information akan ditambahkan ke dalam berkas .EXE untuk digunakan oleh Turbo Debugger.
72. Submenu Display Swapping [Smart] Penampilan pada layar bisa dipilih salah satu dari 3 pilihan, Smart, Always atau Never.
• Smart : debugger akan melihat kode yang sedang dieksekusi untuk melihat apakah perlu menampilkan hasilnya ke layar.
• Always : pilihan ini akan menyebabkan layar dipindah setiap kali suatu statement dieksekusi.
• Never : pilihan ini akan memberitahukan debugger untuk tidak melakukan pemindahan layar.
73. Submenu Refresh Display : Pilihan ini digunakan untuk memanggil kembali layar IDE. Hal ini perlu, terutama jika program anda merusak tampilan yang sudah ada dalam layar.

Menu Break / Watch
74. Submenu Add Watch [Ctrl + F7] : Digunakan untuk menambahkan rinci data, perubah atau ungkapan kedalam jendela watch.
75. Submenu Delete Watch : Untuk menghapus ungkapan dalam jendela Watch pada saat jendela ini terlihat.
76. Submenu Edit Watch : Pilihan ini akan membawa posisi watch ke kotak input sehingga anda bisa mengubahnya.
77. Submenu Remove All Watches : Menghapus semua rinci dalam jendela watch sekaligus memperkecil ukurannya sampai minimum.
78. Submenu Toggle Breakpoints [Ctrl + F8]: mengatur suatu baris sebagai breakpoint. Dalam editor breakpoint ditunjukkan dengan highlight text.
79. Submenu Clear All Breakpoints: Menghapus semua breakpoint yang telah diset.
80. Submenu View Next Breakpoint : Digunakan untuk menggerakkan kursor ke posisi breakpoint berikutnya.
Perintah Dasar untuk Menggerakkan Kursor
Tombol Fungsi
Ctrl + S atau panah kiri
Ctrl + D atau panah kanan
Ctrl + A atau Ctrl + panah kiri
Ctrl + F atau Ctrl + panah kanan
Ctrl + E atau panah naik
Ctrl + X atau panah turun
Ctrl + W
Ctrl + Z
Ctrl + R atau PgUp
Ctrl + C atau PgDown Bergerak ke kiri satu karakter
Bergerak ke kanan satu karakter
Bergerak ke kiri satu kata
Bergerak ke kanan satu kata
Bergerak ke atas satu baris
Bergerak ke baah satu baris
Memutar layar ke atas
Memutar layar kebawah
Kehalaman sebelumnya
Kehalaman berikutnya


Perintah Kursor Tambahan
Tombol
Ctrl + U
Ctrl + O + I atau Ctrl + Q + I
Ctrl + P
Ctrl + K + D atau Ctrl + K + Q
Ctrl + Q + F
Ctrl + Q + A
Ctrl + Qn
Ctrl + Q + W
Ctrl + O + O
F10
Ctrl + F1
F3
Ctrl + O + F
Ctrl + Q + [
Ctrl + Q + ]
Ctrl + L
Ctrl + Q + L
Ctrl + K + S atau F2
Ctrl + Kn
Ctrl + I atau Tab
Ctrl + O + T atau Ctrl + Q + T
Ctrl + O + U Fungsi
Membatalkan kegiatan
Meng – On atau meng – Off kan autoindent
Awal karakter kendali
Keluar dari editor tanpa menyimpan
Mencari kata
Mencari kata dan menggantinya
Mencari penanda tempat
Menuju ke posisi kesalahan
Menyisipkan penunjuk kompiler
Mengaktifkan menu utama
Pertolongan bahasa
Memuat berkas
Mengisi On / Off secara optimal
Pasangan tanda kurung kedepan
Pasangan tanda kurung kebelakang
Mengulang pencarian terakhir
Menyimpan kembali baris
Menyimpan dan meneruskan
Mengatur penanda tempat
Tab
Mode Tab
Unindent On / Off






Tombol-Tombol Kendali Operasi Blok
Tombol Fungsi
Ctrl + K + Y
Ctrl + K + V
Ctrl + K + C
Ctrl + K + W
Ctrl + K + H
Ctrl + K + R
Ctrl + K + T
Ctrl + K + P
Ctrl + K + I
Ctrl + K + U
Menghapus blok
Memindah blok ke tempat lain
Membuat duplikat blok
Meyimpan blok ke dalam cakram
Menyembunyikan atau menampilkan blok
Membaca blok dari cakram untuk digabung di merge
Menandai satu kata
Mencetak satu blok
Mengident blok
Mengunident blok



Untuk lebih jelasnya tentang pengoperasian blok diatas, lebih baik kita langsung saja praktekan, disini saya akan memberikan contoh yang paling mudah yaitu mengkopi blok
Tampilan sebelum suatu blok dipilih Procedure FLU.GERAK samapai end [8 baris] akan dipilih sebagai blok. Maka kita letakkan kursor kita di huruf p di kata procedure dan kita tekan Ctrl + K + B. kemudian kursor dipindahkan ke tempat di sebelah kanan d dari kata end dan kita tekan Ctrl + K + K. maka tampilan akan berubah menjadi tampilan yang dibawah ini.
Tampilan setelah diblok Untuk mengkopi blok, tempatkanlah kursor dimana blok tersebut akan dikopi. Kemudian tekanlah Ctrl + K + C maka blok akan dikopi. Begitu juga dengan perintah blok yang lain, caranya sama dengan teknik pengkopian diatas…
Tampilan sesudah di kopi Nah, itulah sekilas tentang Editor di dalam Turbo Pascal, semoga bisa membantu anda yang menyukai pascal dan yang belum mencoba silahkan mencoba karena gak ada salahnya anda memiliki ilmu yang banyak….. Dan tunggu edisi berikutnya….